Selasa, 16 Juni 2009

Pemkab Merangin Akan Kunjungi Lebong

TUBEI - Bila tidak ada aral melitang, dalam minggu ini pemerintah Kabupaten Merangin Propinsi Jambi akan berkunjung ke Kabupaten Lebong dalam rangka sosialisasi dan temu wicara dengan masyarakat Desa Sungai Lisai Eks bagian desa Kabupaten Merangin di Desa Sungai Lisai Kabupaten Lebong. Selain memastikan keinginan warga untuk memilih ke Lebong juga menampung aspirasi warga yang tetap ingin kembali ke Merangin. "Insya Allah kalau tidak ada halangan tanggal 24 juni ini Pemkab Merangin akan ke Lebong untuk temu wicara dan sosialisasi dengan warga Desa Merangin. Hal ini bertujuan untuk memastikan warga di sana siapa saja yang setuju menjadi warga Lebong dan siapa yang tetap ingin menjadi warga Merangin," Demikian ungkap Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Lebong Rustam Effendi, SH kemarin.

Ditambahkan Rustam, kunjungan Pemkab Merangin ini untuk memberikan sikap kepada warga di Desa Sungai Lisai, mau menjadi penduduk Lebong Propinsi Bengkulu atau tetap menjadi bagian dari masyarakat Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin Propinsi Jambi. Diakui Rustam, belum lama ini atau tepatnya tanggal 9 juni lalu, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak Pemkab Merangin di ruang pola Kantor Bupati Merangin Propinsi Jambi.

Asisten I Pemkab Lebong Merwan Effendi, SE, MSi mengungkapkan, Desa Sungai Lisai di tingkat pusat masuk dalam Propinsi Bengkulu. Hanya saja warga desa tersebut yang berasal dari Desa Muara Madras tinggal memilih mau bergabung ke Lebong Propinsi Bengkulu atau kembali ke tempat asal yakni Jambi. "Persoalan tapal batas antara Bengkulu dan Jambi sudah final dan mempunyai kekuatan hukum," ungkap Mirwan. Dengan adanya kekuatan hukum tersebut, kedua belah pihak telah sepakat dan sampai saat ini Desa Sungai Lisai telah menjadi bagian dari Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong. Selain itu, pembahasan mengenai penyerahan aset daerah milik Kabupaten Merangin juga sudah dilakukan.

Terkait masalah ini, secara terpisah, Wakil Bupati Merangin H Hasan Basri Harun menegaskan, Desa Sungai Lisai sudah berada di tapal atas dan masuk kedalam wilayah Propinsi Bengkulu. “Berdasarkan tapal batas, desa Sungai Lisai sudah termasuk wilayah Propinsi Bengkulu,” ungkapnya. Menurut Hasan, sebagian penduduk desa Sungai Lisai adalah warga asal desa Muara Madras yang membuka lahan pertanian di desa tersebut pada puluhan tahun yang lalu. Dan sejak itu, warga tersebut menjadi warga Sungai Lisai. “Karena bertambahnya penduduk, tempat itu akhirnya menjadi sebuah desa,” jelasnya.

Asisten I Setda Kabupaten Merangin Marzuki Yahya, mengakui desa tersebut masuk dalam wilayah Bengkulu. “Tinggal persoalan penduduknya saja yang dibahas. Berapa jumlah asal Muara Madras yang akan tetap tinggal di Sungai Lisai, dengan konsekuensi menjadi warga Bengkulu, dan berapa yang ingin kembali ke Merangin, dengan konsekuensi berpindah tempat ke wilayah Merangin,” kata Marzuki. Disisi lain, Kabag Hukum Setda Merangin Zainul juga menjelaskan, guna menjelaskan terkait status desa kepada warga Sungai Lisai, pihaknya akan melakukan sosialisasi. Soal aset daerah yang sudah ada di kawasan tersebut, akan dibicarakan lebih lanjut dengan pihak Provinsi Bengkulu dalam waktu dekat.

Sekedar untuk diketahui, untuk membangun jalan ke desa Sungai Lisai dari Kecamatan Jangkat, sangat sulit dan terkendala karena masuk dalam kawasan TNKS. Desa Sungai Lisai Kecamatan Pinang Belapis awalnya berada di Kecamatan Jangkat. Awalnya pula diakui sebagai desa dalam Kabupaten Merangin. Untuk mencapai desa ini dari Kecamatan Jangkat harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 25 Km atau satu hari perjalanan. Karena untuk menuju desa itu hanya ada jalan tikus yang menghubungkannya dengan Kecamatan Jangkat. Kemudian, penduduk Desa Sungai Lisai mayoritas berasal dari Desa Muara Madras. Saat ini tercatat 86 KK atau 319 jiwa. Mereka yang telah menetap selama puluhan tahun awalnya tidak tahu telah bertempat tinggal dan bertani di wilayah Bengkulu. Baru setelah dilakukan pengukuran dan patok batas, warga menyadari telah bertempat tinggal di provinsi Bengkulu.

1 komentar:


  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus