Selasa, 16 Juni 2009

Pemkab Lebong Fasilitasi Biaya Kuliah di Kedokteran

TUBEI - Rencana Pemerintah daerah untuk memfasilitasi siswa berprestasi kuliah di fakultas kedokteran harus segera diwujudkan. mengingat daftar siswa berprestasi berdasarkan hasil ujian nasional (UN) beberapa waktu lalu sudah diketahui. Untuk itu sesuai dengan kriteria calon siswa yang akan kuliah di kedokteran, diminta pihak Diknaspora Lebongs egera lakukan pendataan dan penyeleksian terhadap calon mahasiswa tersebut. "Kami minta hal ini jangan terlambat. Siswa yang berprestasi dan ada keinginan untuk kuliah di kedokteran segera di data. Jangans ampai terlambat yang mengakibatkan tidak bisa masuk ke perguruan tinggi fakultas kedokteran," ungkap anggota DPRD Lebong Komisi II M.Gustiadi kemarin.

Perlu diingat, kata Gustiadi, untuk memasukkan siswa ke universitas atau perguruan tinggi yang ada fakultas kedokteranya tidak hanya memfokuskan di Universitas Bengkulu (UNIB) saja melainkan di universitas lain seperti universitas Indonesia (UI) yang memang ada fakultas kedokterannya. Menurut Gustiadi, berdasarkan informasi yang diperoleh, UNIB hanya mampu memfasilitasi empat calon mahasiswa setiap kabupaten untuk masukke fakultas kedokteran. Dengan demikian, Pemkab tidak bisa memaksakan untuk masuk semuanya ke UNIB sebanyak 10 calon mahasiswa. "Tidak masalah kuliah di universitas lain. Namun yang jelas usai mahasiswa menempuh pendidikannya mereka bisa mengabdi untuk memajukan Lebong. Disisi lain memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang masih banyak kurang khususnya di RSUD Lebong," katanya.

Terkait masalah ini, Kadis Diknaspora Kabupaten Lebong Drs. Dahari Hanafi, M.Pd mengungkapkan, pihaknya akan menarik siswa-siswi berprestasi untuk dikuliahkan di fakultas kedokteran dan itupun tidak serta merta menarik begitu saja. Pihaknya akan melakukan seleksi dan menawarkan kepada siswa atas tawaran tersebut. Apabila dengan hasil prestasinya yang tinggi, sementara siswa tersebut tidak ingin kuliah di kedokteran, maka pihaknya akan mencari pengganti dengan siswa yang lainnya. "Tergantung siswanya, kalau mereka mau seperti janji pemerintah daerah akan menguliahkan ke fakultas kedokteran dan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah. Tapi kalau mereka tidak mau kami juga tidak bisa memaksakan. Paling tidak kita sudah berusaha dan tinggal siswanya lagi, mau atau tidak," kata Dahari.

Selain mau atau tidaknya siswa kuliah di fakultas kedokteran, pada saat tes nantinya sudah menjadi tanggungjawab sepenuhnya pihak penyelenggara. Artinya, perjuangan siswa untuk bisa menjadi seorang mahasiswa adalah usahanya. Apabila mereka yang diharapkan lolos ujian masuk perguruan tinggi, untuk tahap selanjutnya pemerintah daerah menyiapkan biaya kuliahnya selama kuliah di fakultas kedokteran. "Masalah tes dan nilainya nanti ditentukan oleh pihak universitas, Lebong hanya memfasilitasi biaya kuliahnya hingga selesai," katanya. Untuk diketahui saja bahwa, Pemkab Lebong menganggarkan Rp 5 Milyar biaya pendidikan bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi khususnya fakultas kedokteran. Biaya pendidikan dari 10 siswa yang memiliki nilai terbaik dan masuk ke fakultas kedokteran, akan ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Lebong, dengan masing-masing siswa difasilitasi sebesar Rp 500 juta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar