Selasa, 16 Juni 2009

50 Kepala Sekolah Dibina

TUBEI - Akibat dari ulah yang dilakukan oleh tiga oknum guru yang merusak citra pendidikan di Kabupaten Lebong, dengan mencoba memberikan kunci jawaban, kemarin, 50 kepala sekolah di sidangkan di aula Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga (Diknaspora) Kabupaten Lebong dihadapan Bupati Lebong Drs.H.Dalhadi Umar,B.Sc dan kepala Dinas Diknaspora Drs. Dahari Hanafi, M.Pd.

"Dalam rapat bersama seluruh kepala sekolah sebelum pelaksanaan ujian nasional (UN) saya sudah tekankan agar seluruhnya mempersiapkan diri dan laksanakan UN sesuai dengan aturan serta kepala sekolah jangan sekali-kali melakukan kecurangan pada pelaksanaan UN tersebut. Nyatanya ada yang kedapatan melakukan hal ini," ungkap Kadis Diknaspora Lebong Drs.Dahari Hanafi,M.Pd di hadapan kepala sekolah kemarin siang.

Kesepakatan bersama untuk saling menjaga dan mengamankan pelaksanaan ujian nasioanl telah dinodai sendiri oleh guru denga mencoba memberikan atau membocorkan kunci jawaban kepada siswa. Dengan demikian, apa yang telah diberikan selama tiga tahun, bagi guru tidak memiliki kepercayaan diri atau pembelajarannya selama ini. "Guru cukup memberikan pendidikan kepada anak-anak selama tiga tahun. Pelaksanaan Ujian nasional adalah penentu lulus tidaknya siswa menghadapi dan menyelesaikan soal-soal yang di UN-kan. Kalau guru sendiri memberikan kunci jawaban sama artinya guru tersebut tidak berhasl dalam mendidik para siswa," tegas Dahari.

Terkait diinformasikan bahwa untuk mengamankan pelaksanaan ujian nasional dengan memberikan kunci jawaban itu sudah terstruktur dibantah keras oleh Dahari. Apa yang disampaikan itu tidaklah benar. Justeru Lebong telah berupaya dan sama -sama sepakat untuk saling menjaga dan mempersiapkan diri menjelan dan bahkan pada pelaksanaan UN. "Tidak tahu, mungkin apa yang saya sampaikan ini disalah artikan oleh guru dan akhirnya terjadi hal demikian. Ini memang sangat sangat membuat malu citra pendidikan di Lebong, terlebih-lebih saya selaku kepala dinas ikut menghadiri acara di pusat yang rencananya ingin membatalkan pelaksanaan ujian ulang di SMPN 1 Lebong Tengah malah dihadapkan UN di SLTPN 1 Lebong Tengah harus diulang saat itu," ungkap Dahari.

Sebelum pelaksaan UN, pihaknya sudah menegaskan kepada seluruh kepala sekolah, dan sebagai kesimpulannya terdapat tiga kesepakatan yang sama-sama harus dijaga dan dilaksanakan yaitu, sekolah harus benar- bnera persiapkan diri menjelang dan pelaksanaan ujian nasional. Kemudian melaksanakan ujian sesuai dengan aturan yang berlaku dan kepala sekolah jangan sekali-kali melakukan kecurangan terhadap pelaksanaan ujian nasional. "Sebelumnya saya sudah tegaskan dihadapan seluruh kepala sekolah saat dikumpulkan, untuk apasih untungnya membantu anak-anak memberikan kunci jawaban sehingga anda harus berurusan dengan hukum. Kepala sekolah jangan membantu atau menjadi pahlawan kesiangan kalau tidak mau beruirusan dengan hukum . Cukup tiga tahun kita mendidik anak- anak," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar